Bayi yang mendapatkan ASI memang buang air besar lebih sering dengan
tinja yang berair sehingga kerap dianggap diare. Meski demikian ibu tak
perlu menghentikan pemberian ASI karena hal tersebut normal akibat belum
sempurnanya enzim laktase di pencernaan bayi.
Dokter spesialis
pencernaan anak Muzal Kadim menjelaskan, pemberian ASI justru akan
menyempurnakan enzim laktase dalam pencernaan bayi. "Setiap bayi yang
baru lahir pasti pernah mengalami diare akibat susu karena enzim laktase
untuk mencerna laktosa belum sempurna," ujarnya dalam sebuah acara
bertema Pentingnya Kecukupan Cairan pada Anak Diare di Jakarta pekan
lalu.
Laktosa pada susu baik pada ASI maupun susu sapi merupakan
jenis karbohidrat atau gula yang merupakan salah satu unsur gizi yang
dibutuhkan tubuh dari makanan. Zat ini merupakan bahan bakar tubuh
karena zat ini dapat memberikan energi untuk menjalani aktivitas
sehari-hari. Lebih dari 50 persen kalori yang didapat tubuh biasanya
disediakan oleh karbohidrat.
Muzal mengungkapkan, dari hasil
sebuah studi ditemukan bahwa kelenjar pankreas yaitu organ yang
menghasilkan enzim-enzim pencernaan pada bayi baru lahir belum bekerja
dengan sempurna. Sedangkan untuk mencerna laktosa dari ASI, bayi
membutuhkan enzim laktase untuk memecahnya menjadi molekul yang lebih
kecil, yaitu glukosa dan galaktosa. Kedua gula ini kemudian diserap usus
masuk ke pembuluh darah dan diedarkan ke seluruh tubuh untuk digunakan
sebagai bahan bakar.
Laktosa yang tidak dapat dicerna akan
menjadi sumber makanan bagi bakteri-bakteri di dalam organ pencernaan
sehingga membuat bakteri-bakteri tersebut berkembang biak dengan cepat.
Hal inilah yang mengakibatkan diare saat tubuh tidak dapat mencerna
laktosa.
"Enzim laktase akan sempurna dengan sendirinya saat bayi berusia beberapa minggu," ungkap Muzal.
Kendati
demikian, orang tua juga perlu mewaspadai apabila diare bayi tidak
kunjung sembuh meskipun usia bayi seharusnya sudah cukup untuk dapat
mencerna laktosa. "Bisa jadi bayi memang memiliki intoleransi laktosa
yang merupakan gangguan kesehatan berupa diare jika minum susu yang
mengandung laktosa," ungkapnya.
Dilansir dari situs Ikatan Dokter
Anak Indonesia (IDAI), meski laktosa sangat dibutuhkan oleh tubuh,
namun karena ketidakmampuan tubuh menerimanya maka terpaksa susu harus
diganti dengan susu khusus. Komposisi susu khusus ini sudah disesuaikan
dengan keadaan penderita diare. Disesuaikan dengan berkurangnya laktase
dalam tubuh penderita, maka jumlah laktosa tersebut dikurangi dan
diganti dengan jenis karbohidrat lain atau jenis glukosa polimer. Bisa
juga laktosa tersebut dihilangkan dan diganti dengan jenis glukosa lain.
Susu khusus tersebut antara lain formula susu sapi rendah laktosa, formula susu sapi bebas laktosa, formula susu kedelai.
kompas.com
No comments:
Post a Comment